Ket. : Sebagai kalimat penalaran saya beri efek tulisan bold.
sedangkan kalimat argumentasi saya beri efek italic.
ARTIKEL 5.
Bilqis Tak Lagi Jalani Fisioterapi
SEMARANG, KOMPAS.com — Bilqis Anindya Passa, anak balita penderita atresia bilier, sementara ini sudah tidak menjalani fisioterapi untuk mengurangi gejala pilek dan batuk yang dideritanya.
"Untuk sementara waktu, tim dokter memutuskan tidak menjalankan fisioterapi sebab suhu badan Bilqis masih naik turun," kata ibu Bilqis, Dewi Farida (37), di Rumah Sakit Umum Pusat dr Kariadi Semarang, Kamis (18/2/2010).
Namun, katanya, pemeriksaan rutin masih tetap dilakukan oleh tim cangkok hati RSUP dr Kariadi, di antaranya pemeriksaan darah, hemoglobin, paru-paru, jantung, dan hati.
"Berat badannya masih fluktuatif. Namun, tim dokter terus mengupayakan agar berat badannya ideal untuk menjalani operasi cangkok hati," kata Dewi, yang juga istri Doni Ardianta Passa (33).
Dia mengatakan, Bilqis hingga saat ini masih dipengaruhi suasana hati. Kalau suasana hatinya sedang enak, katanya, dia pasti makan dengan jumlah banyak. Namun, kalau dia rewel, asupan makanan yang disediakan tidak dimakan.
"Asupan makanan untuk Bilqis juga masih berupa bubur yang telah disaring lembut sehingga mudah diserap oleh tubuh. Ususnya tidak dapat berfungsi normal seperti bayi sehat lain," katanya.
Penggagas Tim Cangkok Hati RSUP dr Kariadi, Prof dr AG Soemantri, mengatakan, pihaknya tetap menyiapkan alternatif seandainya terjadi hal-hal yang tidak terprediksi atas Bilqis.
"Salah satu syarat untuk menjalani operasi, berat badan Bilqis harus mencapai 9 kilogram. Namun, kalau terjadi hal-hal di luar prediksi, kami telah menyiapkan langkah penanganan," katanya.
Soemantri mengatakan, dalam kasus operasi-operasi rumit seperti cangkok hati, tim dokter pasti menyiapkan lebih dari satu rencana untuk mengatasi apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Kami selalu rapat terkait kondisi Bilqis setiap hari dan mempersiapkan proses operasi dan obat-obatan secara maksimal, termasuk koordinasi dengan tim dari National University Hospital, Singapura," katanya.
Pihaknya selalu mengawasi dan memantau kondisi perkembangan Bilqis dalam setiap jam untuk mengantisipasi apa pun yang terjadi atas pasien itu selama 24 jam.
Belum lama ini Bilqis sempat menjalani fisioterapi untuk mengatasi gejala batuk dan pilek yang dideritanya, yakni dengan memijat bagian punggung dan dadanya agar dahak cepat keluar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar