Minggu, 29 Mei 2011

Kalimat Penalaran Induksi / Induktif

Kalimat Penalaran Induksi / Induktif

a. Generalisasi
b. Hipotesa
c. Hubungan Kausal (sebab-akibat)
d. Analogi
e. Induksi

= Paragraf Generalisasi

Truk, bus, mobil, dan motor selalu menjadi pemandangan yang tak asing lagi bagi penduduk ibu kota. Panas, polusi, debu, serta padatnya hilir mudik kendaraan dijalan menjadi suasana yang sudah menjadi hal yang biasa untuk dinikmati. Walaupun suasana seperti itu bukan situasi yang nyaman untuk kita nikmati. Ya, begitulah suasana Ibu kota setiap harinya.
Keterangan :
Paragraf di atas menyebutkan karakteristik suasana Ibu Kota secara khususnya yang terletak pada kalimat1 dan kalimat2. Dan karakteristik umum pada akhir paragraf yaitu kalimat4 (sebagai kesimpulan dari paragraf tersebut).

= Paragraf Hipotesa

Berkembangnya Hand Phone salalu mengalami peningkatan. Pada awalnya Hand Phone adalah sebuah alat yang diciptakan untuk berkomunikasi via suara, ternyata tidak hanya sampai di situ saja, Hand Phone sekarang dapat di gunakan sebagai komunikasi via tulisan, sampai-sampai telah di lengkapi dengan fitur-fitur seperti Kamera, Perekam Suara, Jam, Alarm, Musik Player, Internet Browser, dan lain-lain. Tetapi seiring dengan perkembangan zaman Hand Phone ini terus berevolusi menjadi alat serba guna khususnya pada bidang Komunikasi jarak jauh.
Keterangan : Pada kalimat di atas mengambil kesimpulan bahwa di masa sekarang Hand Phone sudah mengalami peningkatan.
= Paragraf Hubungan Kausal (sebab akibat)

Sore hari menjelang malam seorang anak berlari sambil menangis masuk ke dalam sebuah gubuk tua. Mukanya pucat pasi, tubuhnya kurus seperti kekurangan gizi, pakaiannya lusuh seperti tak terurus. Ku tanya mengapa ia menangis dan mengapa ia seorang diri. Ia menjawab sambil menitikkan air mata,, menundukkan kepala,,

“ Uangku hilang..”
“ Adikku menunggu dirumah menjaga ibuku yang sedang sakit..”

Kuberikan sedikit uang disakuku untuk membeli obat, ia menatap wajahku.. Menitikkan air mata lagi.. Ia menangis karena senang mendapatkan uang untuk membeli obat dan makanan untuk adik dan ibunya dirumah.
Beberapa hari kemudian, aku bertemu dengan anak itu bersama ibunya di pasar. Mereka menghampiriku,, memberiku sedikit makanan kecil sebagai ungkapan terima kasih padaku karena telah membantu anak itu beberapa hari yang lalu.
“ Terima kasih bu,, ibu tidak usah repot-repot seperti ini. Saya ikhlas membantu adik ini kemarin..”
“ Tidak apa-apa dik,, kamu terima ya sedikit makanan kecil ini,, untuk bekal kamu kesekolah..”
“ Yasudah,, saya terima ya bu.. Terima kasih banyak ya bu,,”
“ Permisi..”


Waktu sudah menunjukkan pukul 06.15, sebentar lagi bel sekolahku akan berbunyi,, 15 menit lagi pintu gerbang sekolah akan ditutup, oleh karena itu aku harus segera bergegas pergi ke sekolah.
Keterangan :
Paragraf di atas mempunyai hubungan kausal dengan pola
1. Akibat – Sebab : pada paragraf ke-2 dengan kalimat “ Ia menangis karena senang mendapatkan uang untuk membeli obat dan makanan untuk adik dan ibunya durumah ”
2. Akibat – Sebab : pada paragraf ke-3 dengan kalimat “ Mereka menghampiriku,, memberiku sedikit makanan kecil sebagai ungkapan terima kasih padaku karena telah membantu anak itu beberapa hari yang lalu ”
3. Sebab – Akibat : pada paragraf ke-4 dengan kalimat “Waktu sudah menunjukkan pukul 06.15, sebentar lagi bel sekolahku akan berbunyi,, 15 menit lagi pintu gerbang sekolah akan ditutup, oleh karena itu aku harus segera bergegas pergi ke sekolah ”




= Paragraf Analogi

Siapa yang tak mengenal spesies ini,, warnanya yang elok serta bentuk tubuhnya yang terbilang unik membuat spesies ini menjadi primadona. Arwana spesies ikan yang sangat terkenal dengan keberuntungan dan kehokiannya bila memiliki ikan tersebut sudah menjadi bintang di antara spesies ikan hias lainnya. Sebagian orang meyakini adanya keberuntungan bila dapat memelihara ikan tersebut. Harganya pun tak semua kalangan bisa menjangkaunya. Mahalnya harga ikan tersebut membuat banyak orang yang membudidayakannya untuk di jual kembali.
Berbeda dengan jenis ikan-ikan hias lainnya. Walaupun cantik rupanya, namun harganya takkan bisa menandingi ikan Arwana tersebut. Hal yang menjadi keunggulan pada ikan hias Arwana tak ada pada ikan hias lainnya. Kepercayaan akan adanya keberuntungan dan kehokiannya tersebut yang membuat ikan Arwana berbeda dengan ikan hias lainnya.

Namun, bila kita fikirkan secara logika dan ilmiah. Lepas dari kepercayaan tersebut, budidaya yang dilakukan oleh si pengusaha ikan hias Arwana dapat menjaga kelestarian populasi ikan hias Arwana tersebut. Dan sebaiknya pembudidayaan tersebut dilakukan pada spesies ikan hias yang lainnya agar fauna laut dapat terjaga kelestariannya.
Keterangan :
Paragraf di atas membandingkan dua spesies ikan yang berbeda namun sama jenisnya yaitu ikan hias. Dan kesimpulan dari paragraf di atas adalah pembudidayaan pada ikan hias Arwana sebaiknya dilakukan juga pada spesies ikan yang lainnya agar semua populasi ikan hias dapat tetap lestari.


= Induksi

Dengan memilih Batre yang ampher nya lebih tinggi, maka kinerja benda yang menggunakan Batre tersebut akan menjadi tahan lama atau waktu pemakaiannya menjadi lebih lama. Kalau kita menggunakan batre yang amphere kecil pengguna pasti merasa tidak puas, karena cepat sekali batrenya habis sehingga para pemakai bias berkali –kali mengganti batre. Dengan amphere yang lebih besar maka para pengguna akan menjadi lebih puas.
Keterangan : Pada kalimat di atas menyimpulkan bahwa jika menggunaka batre yang apherenya lebih besar waktu pemakaiannya menjadi lebih lama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar