Minggu, 29 Mei 2011

Proposal Tulisan Ilmiah

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Sudah menjadi kenyataan dan tidak dapat dipungkiri bahwa komputer mempunyai peranan penting didalam berbagai bidang, salah satunya adalah bidang pendidikan. Bidang pendidikan merupakan titik sentral dalam pembentukkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Pemerintah Indonesia telah menetapkan wajib belajar 9 tahun dimulai dari Sekolah Dasar (SD) selama 6 tahun dan dilanjutkan ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) selama 3 tahun. Pada umumnya seorang anak mulai sekolah ditingkat SD pada usia 6 tahun, namun kita juga perlu memperhatikan pendidikan anak-anak sedini mungkin yaitu jika anak sudah berumur 3 tahun dapat dimasukkan ke dalam Kelompok Bermain (Play Group) dan jika telah berumur 4-5 tahun dapat dimasukkan kedalam Taman Kanak-Kanak(TK).
Pendidikan anak pada usia dini sangat diperlukan karena pada tahap tersebut sistem pengajaran akan mempengaruhi tingkah laku dan pola berfikir anak. Rasa keingintahuan anak akan timbul jikala ia menemukan sesuatu hal yang baru dan ada kecenderungan ingin mencoba hal tersebut, pada saat itulah seorang anak perlu bimbingan yang tepat. Membaca dan menulis adalah satu hal yang sangat fundamental bagi seorang anak sebelum ia mempelajari hal yang lain.
Sampai sekarang media yang sering digunakan dan masih tetap dipergunakan adalah buku dan alat tulis, selain dengan buku media televisi juga dapat dipergunakan. Ada beberapa acara televisi yang menyiarkan program untuk anak-anak dalam mengenal huruf dan membaca seperti acara Sesame Street, namun salah satu kelemahannya adalah kita harus menyesuaikan waktu kita dengan jam tayang dan episode yang ditayangkan. Kita dapat memanfaatkan teknologi lain yang sedang berkembang pesat yaitu komputer. Perkembangan teknologi telah membuat mesin tersebut bukan hanya sebagai alat hitung dan pemprosesan data saja tapi juga dapat dipergunakan sebagai multimedia dan salah satunya dapat dimanfaatkan didalam dunia pendidikan.
Seorang anak bisa membaca, menulis dan berhitung dapat lebih interaktif dengan menggunakan komputer. Gambar yang ditampilkan dapat lebih menarik jika dibandingkan dengan hanya menggunakan media buku atau papan tulis. Oleh karena itu penulis mencoba membuat program yang dapat dipergunakan sebagai sarana untuk pembelajaran anak-anak didalam mengenal huruf . Didalam program ini selain gambar yang dinamis yang disertai animasi juga menggunakan musik dan efek suara yang dapat memberi contoh kepada pengguna (user) dalam menyebutkan sebuah huruf. Dan secara tidak langsung anak mulai diperkenalkan dengan komputer dan cara penggunaannya, seperti ia dapat menggerakkan mouse, meng-klik tombol mouse ataupun mengetahui letak tombol-tombol keyboard khususnya tombol-tombol huruf (alphabet) yang diharapkan nantinya mereka dapat mengetik cepat.

1.2 Batasan Masalah
Dalam penulisan ilmiah ini penulis membatasi pengguna software ini adalah anak-anak yang baru mulai belajar membaca dan mengenal huruf yaitu anak pada usia sekitar 4 sampai 7 tahun yang berada ditingkat TK dan SD kelas 1. Didalam penggunaannya mungkin seorang anak perlu didampingi oleh guru atau orang tua untuk membimbing cara penggunaannya minimal untuk penggunaan yang pertama kali. Dan diharapkan setelah menggunakan software ini anak telah dapat mengenal huruf dan mengetahui cara penggunaan mouse dan letak tombol-tolmbol alphabet pada keyboard.



1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan Penulisan Ilmiah ini adalah sebagai berikut :
1. Memberikan alternatif lain bagi kalangan guru atau orang tua didalam mengajarkan membaca.
2. Membuat anak sedini mungkin mengenal komputer dengan mengetahui cara penekanan tombol-tombol huruf yang ada pada keyboard dan penggunaan mouse.

1.4 Metode Penelitian
Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penulisan ini adalah dengan studi kepustakaan dan buku-buku yang telah dan penulis baca yang berhubungan dengan masalah penulisan. Selain itu penulis juga melakukan survei dan uji coba baik itu kekalangan guru maupun ke anak-anak yang menjadi pengguna software ini.

1.5 Sistematika Penelitian
Bab satu berisi pendahuluan yang mencakup latar belakang penulisan, tujuan penulisan serta metode penelitian yang digunakan.
Bab dua menyajikan landasan teori yang mendukung atau berhubungan dengan Penulisan Ilmiah ini yang penerapannya disajikan terperinci pada bab tiga.
Bab tiga berisikan pembuatan sistem didalam program, dimana akan menjelaskan desain menu, desain output, listing program, kebutuhan software dan cara penggunaan program itu sendiri.
Bab empat berisikan penutup dimana terdapat kesimpulan dan saran dari penulis.

KALIMAT DEDUKSI SECARA TIDAK LANGSUNG & LANGSUNG

KALIMAT DEDUKSI SECARA TIDAK LANGSUNG

1. Silogisme Kategorial
Contoh kalimat :
• Semua wanita memiliki sifat penyayang.
Ibu Titi adalah wanita
Jadi Ibu Titi memiliki sifat penyayang.
• Semua balita adalah lucu.
Kiki adalah balita.
Jadi Kiki adalah lucu.

2. Silogisme Hipotesa
Contoh kalimat :
• Jika Haus pasti saya minum.
Saya Haus saya Minum.
Jadi saya Minum.
Jika tidak haus, saya tidak minum.
Tidak minum tidak haus,
Jadi saya tidak haus.
• Jika berantakan, saya merapikan.
Di sini berantakan saya merapikan.
Jadi saya merapikan.
Jika berantakan, saya tidak merapikan.
Disini tidak berantakan saya tidak merapikan.
Jadi saya tidak merapikan.

3. Silogisme Alternatif
Contoh kalimat :
• Saya ingin minum susu atau sirup.
Saya minum susu.
Jadi saya tidak ingin minum sirup.
• Saya akan pergi ke bali atau Palembang.
Saya pergi ke bali.
Jadi saya tidak akan pergi ke Palembang.

4. Silogisme Entimen
Contoh kalimat :
• Saya minum karena saya haus.
• Jika berantakan saya merapikan.

5. Rantai Deduksi
Contoh kalimat :
• Saya tidak menyukai buah sirsak.
Karena buah sirsak rasanya terlalu manis.
Tante saya membelikan saya buah sirsak.
Jadi saya tidak memakannya.

• Saya menyukai olah raga panah.
Karena panah adalah olah raga kegemaran saya.
Ayah saya mengajak saya bermain panah.
Jadi saya menerima ajakan ayah saya.





















*KALIMAT DEDUKSI SECARA LANGSUNG

1. Pola kalimat
Semua S adalah P.
Sebagian P adalah S.
Contoh kalimat :
• Semua Mahasiswa Gunadarma mengikuti UTS hari ini.
Sebagian yang mengikuti UTS adalah Mahasiswa Gunadarma.
• Semua anak kecil membutuhkan kasih sayang.
Sebagian yang membutuhkan kasih sayang adalah anak kecil.

2. Pola kalimat
Tidak satupun S adalah P.
Tidak satupun P adalah S.
Contoh kalimat :
• Tidak satupun tanaman memiliki hidung.
Tidak satupun hidung yang dimiliki tanaman.
• Tidak satupun ikan pemakan buah.
Tidak satupun buah dimakan ikan.
3. Pola kalimat
Semua S adalah P.
Tidak satupun S adalah tidak P.
Contoh kalimat :
• Semua makhluk membutuhkan oksigen.
Tidak satupun makhluk yang tidak membutuhkan oksigen.
• Semua anak membutuhkan kasih sayang dari orang tua.
Tidak satupun anak yang tidak membutuhkan kasih sayang dari orang tua.
4. Pola kalimat
Tidak satupun S adalah P.
Semua S adalah tidak P.
Contoh kalimat :
• Tidak satupun mahasiswa berumur di bawah 8 tahun.
Semua mahasiswa tidak berumur di bawah 8 tahun.
• Tidak satupun manusia yang menyukai kemiskinan.
Semua manusia tidak menyukai kemiskinan.
5. Pola kalimat
Semua S adalah P.
Tidak satupun S adalah tidak P.
Tidak satupun tidak P adalah S.
Contoh kalimat :
• Semua pria adalah kuat.
Tidak satupun pria yang tidak kuat.
Tidak satupun yang tidak kuat adalah pria.
• Semua nenek adalah ibu.
Tidak satupun nenek yang bukan ibu.
Tidak satupun bukan ibu adalah nenek.

Kalimat Penalaran Induksi / Induktif

Kalimat Penalaran Induksi / Induktif

a. Generalisasi
b. Hipotesa
c. Hubungan Kausal (sebab-akibat)
d. Analogi
e. Induksi

= Paragraf Generalisasi

Truk, bus, mobil, dan motor selalu menjadi pemandangan yang tak asing lagi bagi penduduk ibu kota. Panas, polusi, debu, serta padatnya hilir mudik kendaraan dijalan menjadi suasana yang sudah menjadi hal yang biasa untuk dinikmati. Walaupun suasana seperti itu bukan situasi yang nyaman untuk kita nikmati. Ya, begitulah suasana Ibu kota setiap harinya.
Keterangan :
Paragraf di atas menyebutkan karakteristik suasana Ibu Kota secara khususnya yang terletak pada kalimat1 dan kalimat2. Dan karakteristik umum pada akhir paragraf yaitu kalimat4 (sebagai kesimpulan dari paragraf tersebut).

= Paragraf Hipotesa

Berkembangnya Hand Phone salalu mengalami peningkatan. Pada awalnya Hand Phone adalah sebuah alat yang diciptakan untuk berkomunikasi via suara, ternyata tidak hanya sampai di situ saja, Hand Phone sekarang dapat di gunakan sebagai komunikasi via tulisan, sampai-sampai telah di lengkapi dengan fitur-fitur seperti Kamera, Perekam Suara, Jam, Alarm, Musik Player, Internet Browser, dan lain-lain. Tetapi seiring dengan perkembangan zaman Hand Phone ini terus berevolusi menjadi alat serba guna khususnya pada bidang Komunikasi jarak jauh.
Keterangan : Pada kalimat di atas mengambil kesimpulan bahwa di masa sekarang Hand Phone sudah mengalami peningkatan.
= Paragraf Hubungan Kausal (sebab akibat)

Sore hari menjelang malam seorang anak berlari sambil menangis masuk ke dalam sebuah gubuk tua. Mukanya pucat pasi, tubuhnya kurus seperti kekurangan gizi, pakaiannya lusuh seperti tak terurus. Ku tanya mengapa ia menangis dan mengapa ia seorang diri. Ia menjawab sambil menitikkan air mata,, menundukkan kepala,,

“ Uangku hilang..”
“ Adikku menunggu dirumah menjaga ibuku yang sedang sakit..”

Kuberikan sedikit uang disakuku untuk membeli obat, ia menatap wajahku.. Menitikkan air mata lagi.. Ia menangis karena senang mendapatkan uang untuk membeli obat dan makanan untuk adik dan ibunya dirumah.
Beberapa hari kemudian, aku bertemu dengan anak itu bersama ibunya di pasar. Mereka menghampiriku,, memberiku sedikit makanan kecil sebagai ungkapan terima kasih padaku karena telah membantu anak itu beberapa hari yang lalu.
“ Terima kasih bu,, ibu tidak usah repot-repot seperti ini. Saya ikhlas membantu adik ini kemarin..”
“ Tidak apa-apa dik,, kamu terima ya sedikit makanan kecil ini,, untuk bekal kamu kesekolah..”
“ Yasudah,, saya terima ya bu.. Terima kasih banyak ya bu,,”
“ Permisi..”


Waktu sudah menunjukkan pukul 06.15, sebentar lagi bel sekolahku akan berbunyi,, 15 menit lagi pintu gerbang sekolah akan ditutup, oleh karena itu aku harus segera bergegas pergi ke sekolah.
Keterangan :
Paragraf di atas mempunyai hubungan kausal dengan pola
1. Akibat – Sebab : pada paragraf ke-2 dengan kalimat “ Ia menangis karena senang mendapatkan uang untuk membeli obat dan makanan untuk adik dan ibunya durumah ”
2. Akibat – Sebab : pada paragraf ke-3 dengan kalimat “ Mereka menghampiriku,, memberiku sedikit makanan kecil sebagai ungkapan terima kasih padaku karena telah membantu anak itu beberapa hari yang lalu ”
3. Sebab – Akibat : pada paragraf ke-4 dengan kalimat “Waktu sudah menunjukkan pukul 06.15, sebentar lagi bel sekolahku akan berbunyi,, 15 menit lagi pintu gerbang sekolah akan ditutup, oleh karena itu aku harus segera bergegas pergi ke sekolah ”




= Paragraf Analogi

Siapa yang tak mengenal spesies ini,, warnanya yang elok serta bentuk tubuhnya yang terbilang unik membuat spesies ini menjadi primadona. Arwana spesies ikan yang sangat terkenal dengan keberuntungan dan kehokiannya bila memiliki ikan tersebut sudah menjadi bintang di antara spesies ikan hias lainnya. Sebagian orang meyakini adanya keberuntungan bila dapat memelihara ikan tersebut. Harganya pun tak semua kalangan bisa menjangkaunya. Mahalnya harga ikan tersebut membuat banyak orang yang membudidayakannya untuk di jual kembali.
Berbeda dengan jenis ikan-ikan hias lainnya. Walaupun cantik rupanya, namun harganya takkan bisa menandingi ikan Arwana tersebut. Hal yang menjadi keunggulan pada ikan hias Arwana tak ada pada ikan hias lainnya. Kepercayaan akan adanya keberuntungan dan kehokiannya tersebut yang membuat ikan Arwana berbeda dengan ikan hias lainnya.

Namun, bila kita fikirkan secara logika dan ilmiah. Lepas dari kepercayaan tersebut, budidaya yang dilakukan oleh si pengusaha ikan hias Arwana dapat menjaga kelestarian populasi ikan hias Arwana tersebut. Dan sebaiknya pembudidayaan tersebut dilakukan pada spesies ikan hias yang lainnya agar fauna laut dapat terjaga kelestariannya.
Keterangan :
Paragraf di atas membandingkan dua spesies ikan yang berbeda namun sama jenisnya yaitu ikan hias. Dan kesimpulan dari paragraf di atas adalah pembudidayaan pada ikan hias Arwana sebaiknya dilakukan juga pada spesies ikan yang lainnya agar semua populasi ikan hias dapat tetap lestari.


= Induksi

Dengan memilih Batre yang ampher nya lebih tinggi, maka kinerja benda yang menggunakan Batre tersebut akan menjadi tahan lama atau waktu pemakaiannya menjadi lebih lama. Kalau kita menggunakan batre yang amphere kecil pengguna pasti merasa tidak puas, karena cepat sekali batrenya habis sehingga para pemakai bias berkali –kali mengganti batre. Dengan amphere yang lebih besar maka para pengguna akan menjadi lebih puas.
Keterangan : Pada kalimat di atas menyimpulkan bahwa jika menggunaka batre yang apherenya lebih besar waktu pemakaiannya menjadi lebih lama.